ARTIKEL KESEHATAN TENTANG LYMPHADENITIS TUBERCULOSIS
LYMPHADENITIS TUBERCULOSIS
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi pada manusia yang disebabkan oleh mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis.Kebanyakan pada individu yang terinfeksi M.tuberculosis tidak terjadi penyakit.Namun kalau terjadi tuberculosis ditandai oleh kronisitas dengan nekrosis jaringan yang disebabkan oleh hipersensitivitas tipe lambat.Spesies mikrobakteria selain M.tuberculosis meliputi mikrobakteria “atipik” dan agen penyebab lepra, juga menimbulkan penyakit pada manusia.Diagnosis dan pengobatan efektif tergantung pada kesadaran akan spectrum yang luas dari penyakit mikrobacteria.Tuberkulosis paling sering mengenai paru-paru tetapi dapat terjadi pula pada organ-organ lainnya seperti selaput otak,tulang,kelenjar superfisialis,dan lain-lain.
Banyaknya jumlah anak yang terinfeksi TB menyebabkan tingginya biaya pengobatan yang diperlukan. Oleh karena itu pencegahan infeksi TB merupakan salah satu upaya penting yang harus dilakukan.Pencegahan ini dilakukan dengan pengendalian berbagai factor risiko infeksi TB.
Peningkatan insidens infeksi HIV dan AIDS di berbagai Negara turut menambah permasalahan pada TB anak.Saat ini,telah terjadi peningkatan interaksi antara tuberculosis dan infeksi HIV dan AIDS pada anak.
Untuk mengatasi berbagai masalah diatas,diperlukan usaha penyegaran kembali tentang TB anak,sehingga pemahaman yang benar terhadap TB anak harus dikuasai.Pemahaman terhadap TB anak harus didasari oleh pengertian tentang pathogenesis infeksi TB primer yang mempunyai lika liku yang kompleks.
Infeksi tuberculosis pada kelenjar limfe superficial yang disebut dengan scrofula merupakan bentuk TB ekstrapulmonal pada anak yang paling sering terjadi terbanyak pada kelenjar limfe leher.Menurut sejarah scrofula biasanya terjadi akibat meminum susu sapi yang mengandung M.bovis dan tidak dipasteurisasi.Kebanyakan kasus timbul 6-9 bulan setelah infeksi awal M.Tuberculosis tetapi beberapa kasus dapat timbul bertahun – tahun kemudian.Kelenjar limfe tonsilar,servikal anterior,submandibula,dan supraklavikula dapat terinfeksi secara sekunder akibat perluasan lesi primer pada paru bagian atas atau abdomen.Pembesaran kelenjar limfe inguinal, epitroklear,atau daerah aksila terjadi akibat limfadenitis regional yang disebabkan oleh tuberculosis kuliat atau system skeletal.Kelenjar limfe biasanya membesar perlahan pada stadium awal penyakit.Pembesaran kelenjar limfe bersifat kenyal,tidak keras,discrete,dan tidak nyeri.Pada perabaan,kelenjar sering terfiksasi pada jaringan di bawah atau diatasnya.
Dikutip dari buku karangan Prof.Dr.H.Soegeng Soegijanto,dr,Sp.A(K),DTM&H
“Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi di Indonesia Jilid 6”
Leave a reply →
Leave a reply